Monday, August 11, 2025

Mengapresiasi Karya Seni Rupa

Mengapresiasi Karya Seni Rupa


Pembuat: Richelle/9B/13
Tahun pembuatan: 2024
Media: Infraboard
Ukurun: 21 x 30 cm
Judul: Internet Angel / Malaikat Internet


Karya seni rupa saya menggambarkan seorang gadis muda yang memiliki kebutuhan yang agak ekstrim akan penghargaan, dengan keinginan menjadi #1 “Malaikat Internet” / Internet Angel. Sehingga ia membuat identitas yang baru dan penampilan yang unik dan lucu agar bisa dihargai orang lain. Warna-warna cerah yang digunakan dalam karya ini menonjolkan kepribadiannya yang cerah dan penampilannya. Di dalam penciptaan karya ini, saya mencoba menangkap pesonanya dengan salah satu pose / gaya yang sering dilakukan saat kita sedang foto.
Saya menggunakan teknik gambar mozaik dimana saya memotong kertas / koran menjadi potongan-potongan kecil dan ditempelkan pada media untuk membuat sebuah lukisan, rambut perempuannya saya buat dengan teknik tersebut beserta aksesorisnya. Saya memilih koran sebagai bahan untuk membuat mozaik karena mudah untuk didapatkan. Selama proses pembuatan karya ini, saya sangat bersemangat untuk menyelesaikan karya ini dan ingin membuat karya yang lucu. 



Pembuat: Malya/9B/14
Tahun Pembuatan: 2024
Media: Kertas gambar A3 terlapisi dengan infraboard
Ukuran: 30 x 42 cm
Judul: Boneka

Karya ini menggambar sebuah boneka berupa manusia kecil tanpa tangan. Saya dari dulu mempunyai boneka ini, pada tahun 2023. Bonekanya sangat kecil dan lucu. Saya menempelkan sisi telur yang terang untuk kulitnya, dan sisi luar telur untuk kalungnya. Rambut boneka saya warna hijau, dan pakaiannya putih dan ungu. Karya ini terbuat menggunakan pecahan-pecahan telur lalu diwarnai dengan spidol. Saya berkesan bahwa karya ini mencerminkan sebuah boneka dengan fitur-fitur unik, yang seharusnya meniru seorang manusia. Fitur-fitur unik ini membuat boneka ini lebih dari sekadar manusia biasa, berbeda dari yang lain namun sangat indah penampilannya. Saya bisa melihat pemikiran dan perhatian yang diberikan dalam karya seni ini, dengan warna cerah dan penggunaan bahan yang kreatif. Boneka ini dari dulu dimiliki oleh pembuatnya, maka tidak duga bahwa karya ini dibuat dengan semangat yang kuat.

Monday, August 4, 2025

Outing Kelas 8 di TMII

Saya bersama teman-teman saya duduk bersama di bis dan sepanjang jalanan ke TMII kita ngobrol bareng dan bermain game. Ketika sudah sampai, saya bergabung dengan kelompok outing saya dan kita semua foto per kelas. Setelah selesai, kita menyiapkan diri untuk mengunjungi museum pertama kita yaitu Museum Indonesia. 

Terdapat 3 lantai di museum tersebut, kelompok saya mengunjungi tiap lantai dan mengamati berbagai macam barang seperti kain tenun, pakaian adat, rumah adat, dll. Kita pertama menuju ke lantai 3, dimana kita melihat Pohon Hayat yang merupakan simbol dari perwujudan alam semesta dan terkandung nilai-nilai budaya seperti memberikan kehidupan kepada manusia. Terdapat bagian lain di lantai 3 namun tidak semenarik Pohon Hayat, sehingga saya cuman bisa mengamati sekilas.

Setelah itu, kita bergantian dengan kelompok lain dan turun ke lantai 2, dimana kita dapat melihat pakaian adat dan kain tenun dari berbagai daerah. Saya sangat terpesona dengan pakaian adat yang berasal dari daerah Ternate yang memiliki kombinasi warna yang sangat indah, pakaian adat ini dikenakan pada acara pernikahan dan warna merah yang terdapat dalam pakaian adat tersebut bermakna perkasaan dan kekuasaan. Selain pakaian adat, di sekitar lantai 2 terdapat banyak kain tenun dari berbagai daerah dan masing-masing memiliki motif yang beda dari yang lain. Setelah berkeliling lantai 2, kelompok saya menemukan tenun Sekomandi. Tenun ini terkandung nilai-nilai budaya yang dimana 8 leluhur orang Toraja menurunkan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan. Hal ini sangat menarik dan nilai tersebut juga berlaku untuk kita karena kita mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang baru dan mungkin bisa bermanfaat bagi kita suatu hari.

Namun, di lantai terakhir yang kita kunjungi, terdapat banyak kelompok lain yang berkumpul di satu tempat untuk mengisi soal terakhir di LKS. Kita berusaha untuk mencatat apa yang kita butuhkan untuk LKS kita seperti alat-alat rumah tangga, rumah adat, serta peralatan perikanan atau pertanian. Ketika waktunya kita harus balik ke bis, kelompok saya terburu-buru menyelesaikan soal terakhir di LKS. Di dalam waktu yang mepet itu, kita berhasil mengisi beberapa soal dan melanjutkannya di bis. Dari barang-barang tersebut kita dapat mengetahui nilai budaya seperti sosial, kearifan lokal, identitas, tradisi daerah, dll.

Setelah selesai mengisi LKS, saya bertemu dengan teman-teman saya dan berbicara bersama lagi untuk menunggu sampai kita bisa kembali ke bis. Beberapa menit kemudian, kita kembali ke bis dan melanjutkan perjalanan ke 2 museum terakhir. Pertama, kita sampai di museum ketiga yaitu Museum Hakka. Kita diberi makan siang dan saya mencari tempat yang nyaman untuk makan dan beristirahat bersama teman-teman.

Setelah selesai makan saya berjalan-jalan di taman yang ada di luar museum, lalu kita semua masuk ke dalam museum dengan LKS Mandarin dan pemandu museum memberi kita sekadar informasi. Saya telah berusaha sebaik mungkin untuk memperhatikan dan mendengarkan penjelasan tersebut, mencatat hal-hal penting dan ditulis ulang di LKS Mandarin. Kemudian, kita hanya mengunjungi 3 lantai di dalam Museum Hakka, namun di setiap lantai terdapat keunikannya masing-masing yang menarik perhatian saya karena saya tertarik/ingin menelusuri lebih dalam dengan budaya Tionghoa. Saya merasa semakin kagum dengan kekayaan sejarah yang tersimpan di setiap sudut museum. Pengalaman ini memberi saya wawasan baru tentang tradisi dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Saat kita mau balik ke bis, tiba-tiba datang hujan yang cukup deras.  Saya dan teman-teman saya berbagi satu payung sehingga kita tetap basah. Namun dalam momen yang singkat itu tetap memiliki makna bagi saya, karena saya menikmati saat kehujanan dan basah bersama teman-teman saya.

Dari outing TMII ini, saya mendapatkan pengalaman yang berharga dan saya mendapatkan banyak pelajaran. Sebagai contoh, di tiap museum yang kita kunjungi, kita mendapat ilmu dan pengetahuan yang baru/memperluas wawasan kita. Saya juga mendapatkan nilai-nilai seperti kekompakan dalam kelompok yang memungkinkan kita untuk menyelesaikan LKS tepat waktu, disiplin dengan cara mengikuti arahan dari guru pendamping ataupun pemandu di museum, komunikatif/bersahabat dengan mempererat hubungan bersama teman-teman dan anggota kelompok serta menjalin komunikasi yang nyaman dan lancar. Pada akhirnya, saya sangat puas dengan kegiatan outing ini karena saya bisa mengalami belajar di luar sekolah / ruangan tertutup, beserta bisa bersatu/bersama dengan alam. Dengan adanya kelompok saya serta teman-teman saya, saya bisa meninggalkan rasa gugup saya dan lebih fokus dalam perasaan yang lebih positif.


 


Katalog buku 4x4

katalog buku 4x4 The Black Cat The Black Cat karya Edgar Allan Poe adalah kisah horor psikologis tentang seoran...